Kursor Bintang

Senin, 19 Desember 2011

Cinta dari Sahabat

Ingatlah ketika kita memanggil dengan sebutan yang buruk. Kita saling tertawa dan mengelak sedapat mungkin untuk mengindari sebutan itu.
Tapi ku tahu, masa-masa itu telah berlalu. Tidak ada lagi orang yang menyebutku dengan sebutan itu.
Anehnya, diriku merindukan agar masa-masa itu kembali,
Berjuang bersama dalam cairnya suasana, tapi sekali lagi ku tahu,
Mereka telah jauh..jauh..dalam perjuangannya masing-masing.
Tersenyumlah…Jadikan senyum tulusmu adalah bingkisan terindah yang kau persembahkan untuk sahabatmu.
Tersenyumlah…Karena ketika semuanya berlalu, perlahan kau akan sadari sahabatmu pergi menjauh. Kau bertanya, dimana senyumku untuknya??
Tersenyumlah..Sebelum hatimu hampa, sebelum sahabatmu pergi dari sisimu, sebelum semuanya terlambat.
Tersenyumlah..hanya sekedar senyum..apakah begitu berat ‘sebuah senyuman’ untukmu??

Catatlah setiap SENYUMAN yang kau lepaskan untuk Saudaramu
Catatlah setiap BANTUAN yang kau ulurkan untuk Saudaramu
Catatlah setiap DOA yang kau lantunkan untuk Saudaramu
Catatlah setiap KETULUSAN yang kau limpahkan untuk Saudaramu
Kau pun dapati, kecuali hanya sedikit catatan-catatan yang kau tuangkan untuk mereka.
Saudaraku, seusai shalatmu..sedalam sujudmu..sekhusyu munajatmu..
Hadirkanlah dalam benakmu “MEREKA yang selalu mendukungmu, MEREKA yang selalu berbagi di saat suka atau duka, MEREKA yang selalu menguatkanmu, MEREKA yang dalam hatinya ada cinta untukmu, MEREKA yang selalu berusaha menjaga kehormatanmu, MEREKA yang selalu membelamu, MEREKA yang selalu mengulurkan tangannya untukmu”.
Saudaraku..
Siapakah mereka itu?
Mereka adalah “Para Sahabatmu”. Doakanlah mereka dengan segenap harapan untuknya,
Berbagai harapan kebaikan yang tak pernah berpangkal.
Karena sesungguhnya dirimu tahu, kebaikan mereka kepadamu tak berujung.
Mungkin hari ini kau tertawa sinis melihat tingkah sahabatmu,
Mengambil gambar foto mu ketika kau tertidur, tanpa seizinmu,
Dalam hati kau berkata “itu hanya pekerjaan orang iseng saja”.
Tapi lihat foto itu 3 atau 5 tahun kemudian, ketika sahabatmu tak lagi di sisimu,
Matamu “berkaca” menjatuhkan butira-butiran bening.
Dimana kenanganmu bersama mereka hadir kembali, mengisi ruang-ruang kerinduanmu.
Hari itu kau tak tertawa sinis, tapi kau menangis haru sejadi-jadinya.
Sambil terucap doa dari lisanmu “Ya Rabb lindungi sahabat-sahabatku, berikanlah segenap kebaikan-Mu untuknya. Pertemukanlah kami sekalipun hanya dalam mimpi”.

Saudaraku, dalam kesendirianmu, ingatlah mereka yang pernah tersenyum bersama denganmu, berjuang bersama dalam arungan samudera kehidupan.
Saudaraku, relakah dirimu? Ketika ketajaman persaudaraan ini menjadi tumpul karena terjangan batu ujian yang kau tak sanggup menanganinya. Oleh karena itu saudaraku, tetaplah bersatu dan tetaplah saling mengokohkan.
Kita adalah satu..satu tubuh..satu gerakan..satu tujuan.
Kebersamaan kita tidaj hanya untuk hari ini saja, tetapi akan tetap berlanjut pada masa-masa yang akan datang. Dalam senyuman, dalam tangisan..Kita akan terus bersama.
Sahabat, bersatunya hati-hati ini membuat jauhnya jarak terasa dekat. Ketika kerinduan menjadi sebuah doa maka akan terasa manisnyasebuah ukhuwah. Semoga Allah al-Jami’ berkenan menjaga kebersamaan ini hingga ke surga-Nya. Amin.

Minggu, 18 Desember 2011

Kasihanilah Dirimu Sahabatku

Engkau yang merasa entah mengapa, kehilangan tenaga dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang penting bagi hidupmu, dengarlah ini …

Kehidupan ini berlanjut.

Apakah engkau mengeluhkannya, memprotesnya, atau mensyukurinya, … kehidupan ini berlanjut.

Tapi engkau tak sendiri.

Ketahuilah bahwa di balik cadar keanggunan, atau tameng kegagahan, dan di balik semua keceriaan dan tawa lantang yang menggema dalam pergaulan yang popular itu, … sesungguhnya banyak tergelatak hati yang galau, yang tak bertenaga, yang letih dengan kepura-puraan, yang ingin berteriak seliar-liarnya, yang ingin berlari kencang membuta menghilangkan diri, dan yang ingin menangis sejadi-jadinya di tengah seramai-ramainya kerumunan.

Sesungguhnya engkau tak sendiri, maka kasihilah sesamamu sebagaimana engkau seharusnya mengasihi dirimu sendiri.

Sesungguhnya tidak mudah menjadi dirimu.

Orang di sekitarmu menuntutmu untuk memenuhi standar mereka tentang apa yang disebut berhasil, mecemoohmu jika engkau tak tampil seperti telah berhasil, menertawakan impian-impianmu, meragukan kesungguhanmu, dan menuntutmu menggembirakan mereka dengan menelantarkan kebutuhanmu untuk hidup damai dengan dirimu.

Kasihilah dirimu.

Janganlah memarahinya karena kesalahan yang tak disengajanya, atau yang dilakukannya karena ketidak-tahuannya.

Bersabarlah dengan kelambanannya dalam memperbaiki dirinya.

Bukankah engkau yang selalu mengatakan bahwa manusia itu tak sempurna? Lalu, mengapakah engkau memarahinya karena ketidak-sempurnaannya?

Dirimu itu paling membutuhkan kelembutanmu.

Apakah engkau tak merasa kasihan melihat upayanya untuk menggembirakan orang-orang tamak yang sombong, yang lebih kaya darimu, yang diharapkannya akan melebihkan pemberian kepadamu jika dia melebihkan tawa dan pujian bagi mereka?

Dirimu itu sesungguhnya telah letih melayanimu, yang banyak bermimpi tapi malas bertindak, yang banyak memprotes tapi mudah tersinggung, dan yang minder tapi sombong.

Turunkanlah suaramu sebentar, dan berbicaralah dalam nada suara yang lebih penyayang kepada dirimu.

Turunkanlah hidung dan wajahmu yang banyak mendongak untuk mengesankan rasa percaya diri itu, dan ramahkanlah wajahmu saat engkau melihatnya di cermin.

Berlakulah lebih jujur kepada dirimu.

Inginkanlah yang besar, tapi ikhlaslah melakukan yang sederhana dan yang dalam kemampuanmu untuk melakukan.

Bersegeralah melakukan yang kau rencanakan dan setialah mengerjakannya sampai selesai, agar dirimu mempercayai janji-janjimu kepadanya.

Duduklah lebih dekat dengan dirimu sendiri. Bersahabatlah dengannya.

Janganlah engkau membuatnya merasa tak kau butuhkan, karena kau sesali semua kekurangannya, sambil melupakan kelebihan dan kebaikannya.

Minta-maaflah kepada dirimu.

Dari semua yang paling membutuhkan permintaan maaf atas kesemena-menaan cara hidupmu, adalah dirimu sendiri.

Mudah-mudahan, dalam persahabatan yang ramah, penuh hormat, dan penuh kasih dengan dirimu sendiri itu, Tuhan mengutuhkanmu dengan dirimu sendiri dalam satu kesadaran jiwa yang semakin mulia dengan semakin bertambahnya usiamu.

Karena sesungguhnya, engkau dan jiwamu itu satu.

Tapi kesejatian jiwamu yang mulia itu, terbelah menjadi seperti dua bagian yang saling tak mendamaikan.

Karena, kesejatian jiwamu itu tak mungkin menjadi tetap utuh, dengan kau ijinkannya nafsu yang buruk sebagai pengganti dari tenaga jiwamu yang suci.

Maka, dekatkanlah dirimu kepada Tuhan, sedekat-dekatnya, dalam kemanjaan yang syahdu, dan dalam keharuan tangis jiwamu yang jujur.

Karena, di dalam kedekatan itulah engkau disucikan.

Karena, Tuhanmu tak mengijinkan apa pun yang kotor mendekat kepadaNya.

Jiwamu yang dekat dan manja kepadaNya, akan dibersihkan.

Dan di dalam kebersihan jiwamu itulah kedamaianmu tumbuh.

Sekarang tundukkanlah diri dan jiwamu, dalam semesra-mesranya sujud di hadapan Tuhanmu yang merindukan tangis manjamu.

Wahai jiwa yang tenang, indahkanlah senyum di wajahmu itu.

Tuhanmu sedang memandangimu dengan penuh kasih..

Selasa, 13 Desember 2011

Keuntungan Menjalin Persahabatan Daripada Percintaan

Mana yang lebih baik menjalin persahabatan atau asmara? Jawabannya tentu saja relatif tergantung kenutuhan dan situasinya seperti apa. Tapi kalau anda sedang menjalin persahabatan dan tiba-tiba muncul benih-benih cinta. Maka anda harus menentukan sikap, tetap sebagai sahabat, atau beralih menjadi pasangan kekasih. Nah, sebelum anda memutuskan menjadi sahabat atau kekasih, baca hasil penemuan berikut ini.

Menjalin hubungan cinta dengan sahabat memang tak selamanya menyenangkan. Saat putus cinta, maka Anda akan mengalami kerugian dua kali lipat. Anda kehilangan kekasih dan sosok sahabat.

Sebelum mengambil keputusan untuk menjalin cinta dengan sahabat, Anda sebaiknya pikirkan secara matang. Anda jangan sampai menyesal.

Kali ini Allwomanstalk melansir beberapa alasan persahabatan lebih baik dibanding kisah asmara, yakni:

Anda bisa curhat kapan saja
Hadirnya sahabat di samping Anda tentu bisa membantu menyelesaikan permasalahan Anda kapan saja. Dengan sahabat, Anda dapat membahas banyak hal bersamanya selama berjam-jam. Ketika hubungan mulai berubah, tentunya terdapat berbagai perbedaan yang harus Anda pahami. Bahwa Anda pun harus mengerti waktu dan aktifitas si dia. Misalnya, saat si dia memutuskan untuk pergi hang out dengan teman-temannya. Bahkan, sekalipun Anda benar-benar telah berkomitmen dengannya, Anda juga harus ingat bahwa si dia juga punya kehidupan lain di luar hubungan asmara kalian.

Mereka tak akan menipu Anda
Tentu saja, yang namanya sahabat sejati tidak akan menipu Anda. Bukan berarti setiap pria cenderung gemar berbohong dan berselingkuh di belakang pasangan mereka. Namun kenyataannya dekat dengan seorang sahabat, tentu tidak ada hal yang harus ditutup-tutupi, sehingga Anda pun tidak perlu khawatir mereka melakukan hal yang buruk pada Anda sekalipun.

Anda bisa mendapat nasihat fesyen darinya
Peran lain seorang sahabat yang harus Anda ketahui adalah bisa menjadi tukang kritik yang jujur. Saat Anda tengah kecanduan mengikuti perkembangan tren dan mode, Anda bisa mengandalkan si dia sebagai penasihat fesyen Anda. Padahal dengan kekasih, belum tentu Anda bisa mendapatkan nasihat fesyen darinya. Bahkan terkadang, penilaian pasangan terkesan tidak jujur hanya demi menyenangkan hati Anda.

Anda bisa menceritakan apa pun
Dengan sahabat, Anda dapat membahas mengenai hal apa saja. Anda bisa menceritakan perasaan yang Anda rasakan dengan kekasih pada sahabat Anda. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir bila sahabat menjadi pemarah karena pendapat kalian yang berbeda akan hal-hal tertentu. Bila Anda mengalami masalah dalam hubungan, keuntungan lainnya Anda bisa segera curhat ke sahabat dekat. Pasalnya, sahabat terbaik akan selalu ada untuk memberikan saran yang Anda butuhkan, seperti kehadiran Anda yang selalu ada di sampingnya saat ia membutuhkan nasihat Anda.

6 Hal Yang Susah Diungkapkan Pria Kepada Wanita

Pria cenderung memiliki sikap lebih terbuka dibandingkan wanita. Tetapi ada situasi di mana pria merasa sulit mengungkapkan perasaannya.

Ketahui enam hal yang sulit diungkapkan pria ketika berada dalam situasi tertentu.


1. "Aku sayang kamu"
Terdengar klise, tetapi sebagian besar pria akan merasa tidak tenang dan merasa sulit untuk mengungkapkan kalimat itu. Menjelang mengucap kalimat itu, jantung biasanya berdegup kencang disertai tangan berkeringat. Pria akan merasa takut ditolak. Jadi, jangan heran jika melihat seorang pria mukanya terlihat merah saat mengungkapkan perasaan cinta pada wanita incarannya.

2. "Hubungan ini tidak berjalan lancar"
Pria biasanya akan menghindar ketika pasangannya mulai membahas kelanjutan hubungan, terutama ketika hubungan sudah tidak berjalan dengan baik. Pria juga tidak suka melihat wanita menangis di depannya karena tidak ingin menjadi pihak yang berdosa. Untuk menghindari ini, mereka biasanya memilih bersikap menyebalkan, dan menunggu hingga pasangannya memutuskan hubungan.

3. "Pakaian itu tidak bagus untuk kamu"
Pria akan sulit sekali berkata jujur jika ditanya soal penampilan wanita. Jika seorang wanita meminta pendapat soal penampilan, pria pasti akan sulit berkata "pakaian itu tidak bagus untuk kamu". Pria akan lebih "mencari aman" dengan mengatakan "lumayan" atau "bagus kok".

4. "Aku butuh ruang"
Ada kalanya seseorang membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Bagi pria, jika ia ingin menghabiskan waktu sendiri tanpa pasangan, butuh keberanian besar untuk mengungkapkannya. Mereka tidak ingin menyakiti pasangannya saat ingin menyendiri untuk sementara waktu. Jika pria tidak pernah mengungkapkan hal ini, bisa jadi ia melakukan trik tertentu misalnya dengan alasan lembur atau ada pekerjaan di luar kota.

5. "Aku tidak suka berkumpul dengan teman-temanmu"
Sebagian besar pria tidak suka berkumpul dengan teman-teman wanita pasangannya. Jika memang 'dipaksa' bertemu, mereka akan lebih banyak bersikap diam dan terlihat kikuk. Suasana tersebut memang tidak nyaman bagi pria. Bukan karena dia tidak menyukai teman-teman Anda, tetapi karena obrolan pasti akan kurang nyambung.

6. "Iya, kamu benar"
Ego pria yang begitu besar akan turun jika ia mengakui kalau opini Anda yang benar. Ketika beradu argumen dan fakta menunjukkan Anda benar dan dia salah, ia akan sulit untuk mengakuinya. Dalam situasi tersebut kebanyakan pria akan memilih diam.

Senin, 05 Desember 2011

FENOMENA TUBUH MENGANDUNG LISTRIK : KESETRUM SAAT BERSALAMAN DENGAN ORANG LAIN

Perlu diketahui, merasakan kesetrum saat bersentuhan dengan orang lain bukanlah sebuah kelainan, melainkan sebuah fenomena yang normal dan sangat sering terjadi. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau memang ada kasus-kasus listrik statis yang sangat ekstrem. Misalnya yang terjadi pada seorang pria Australia bernama Frank Clewer.

Suatu hari, Frank memasuki sebuah gedung perkantoran untuk memulai wawancara kerja. Ketika ia memasuki gedung tersebut, karpet yang diinjaknya segera terbakar.

"Awalnya terdengar suara seperti kembang api menyala. Lima menit kemudian, karpet itu mulai terbakar." Kenang Frank.

Semuanya menjadi panik dan petugas pemadam kebakaran segera dipanggil. Kebakaran berhasil diatasi sebelum api menyebar ke tempat lain. Ketika kembali ke mobilnya, Frank memegang sebuah plastik dan tidak butuh waktu lama, plastik itu meleleh di tangannya.

Kedengarannya seperti salah satu adegan dalam film Fantastic Four ketika salah satu tokohnya, Johny Storm, menyadari kalau tubuhnya bisa mengeluarkan nyala api.

Lalu, apakah Frank Clewer termasuk salah satu calon superhero masa depan?

Sepertinya tidak. Dalam kasus Frank, kemampuan itu bukan didapatkannya dari paparan radiasi kosmik luar angkasa, melainkan dari sesuatu yang sangat umum.

Ketika petugas pemadam kebakaran melakukan penyelidikan secara menyeluruh, mereka menemukan kalau penyebab kebakaran tersebut adalah pakaian yang dikenakan oleh Frank.

Waktu itu Frank mengenakan jaket yang terbuat dari bahan nylon sintetis dan kemeja wol. Pakaian itu telah menyebabkan Frank menumpuk listrik statis di tubuhnya. Ketika ia berjalan di atas karpet, listrik itu terlepas dari tubuhnya. Inilah yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Ketika petugas pemadam kebakaran mengadakan pengukuran dengan alat pengukur listrik, mereka menemukan kalau aliran listrik yang ada di tubuh Frank mencapai 40.000 volts.

Bagaimana semua ini bisa terjadi?

Untuk memahaminya, kita perlu mengerti mengenai listrik statis terlebih dahulu. Istilah listrik statis itu sebenarnya merujuk kepada listrik yang terkumpul di permukaan sebuah objek.

Kumpulan listrik ini akan tetap berada pada objek tersebut hingga ia dialirkan ke bumi atau dinetralisir dengan pelepasan (discharge). Pelepasan inilah yang kita sebut kesetrum.

Kejutan atau setrum ini bisa dirasakan oleh seseorang jika mereka menyentuh sebuah objek yang mampu berfungsi sebagai konduktor, seperti logam, air atau bahkan tubuh manusia lain.

Untuk kasus kesetrum ketika menyentuh orang lain, hal ini sangat normal mengingat manusia bisa berfungsi sebagai konduktor listrik (Karena itu ketika kalian menyentuh seseorang yang sedang kesetrum listrik, kalian akan ikut kesetrum).

Namun, setrum ini baru bisa dirasakan jika listriknya melebihi 4.000 volt (Tubuh setiap orang memiliki sensitiftas yang berbeda sehingga ukurannya tidak akan sama untuk semua orang).

Umumnya, listrik yang terkumpul hanya berkisar sekitar 5.000 volts. Namun dalam beberapa kasus, listrik yang diakumulasi bisa lebih besar. Seperti Frank, yang mengakumulasi listrik statis hingga mencapai 40.000 volt.


Lalu, pertanyaannya adalah, bagaimana listrik statis bisa terakumulasi di tubuh tanpa kita sadari?

Kita hidup di lingkungan yang dipenuhi oleh listrik statis. Sebenarnya, setiap tindak-tanduk kita, seperti berjalan, bersandar di kursi, duduk atau tidur bisa menyebabkan listrik statis terkumpul.

Namun, aktivitas-aktivitas semacam ini hanya menghasilkan listrik statis dalam kadar yang kecil sehingga kita tidak bisa merasakan efeknya.

Tetapi, jika beberapa faktor terpenuhi, kadar listrik yang terakumulasi bisa menjadi lebih besar. Dalam kondisi seperti ini, kemungkinan kita menjadi kesetrum menjadi semakin lebih besar juga.


Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Pakaian yang kita kenakan

Pakaian yang terbuat dari wol, sutra, bulu, polyester, karet, vinyl, nylon, dan materi sintetis lainnya akan meningkatkan kemungkinan pengumpulan listrik statis.

Di Indonesia, mungkin hal ini masih cukup asing di telinga kita. Namun, di negara-negara Eropa, seperti Inggris, persoalan ini sangat umum terjadi sehingga mereka menciptakan produk-produk anti listrik statis untuk pakaian.

Misalnya, ada produk yang disebut Static Guard yang umumnya tersedia di tempat-tempat laundry. Kalian bisa menyemprotkan cairan ini ke pakaian untuk mengurangi listrik statis yang menumpuk.


2. Sepatu yang kita kenakan dan cara berjalan kita

Kedengarannya sangat lucu. tetapi, ini adalah sebuah fakta. Jika kalian mengenakan sepatu dari bahan tertentu, seperti karet atau plastik, dan kalian berjalan dengan menyeret kaki atau menggesek kaki ke lantai dari bahan tertentu, kemungkinan berkumpulnya listrik statis menjadi sangat besar.

Metode ini bisa digunakan untuk menggoda teman kalian. Gosoklah sepatu kalian untuk mengumpulkan listrik statis, lalu sentuhlah teman kalian.

Ingatkah kalian ketika kita masih SD dan diajarkan untuk menggosok-gosok sebuah penggaris plastik di rambut kita? ingatkah kalian apa yang terjadi pada penggaris itu? Penggaris itu mampu menarik potongan-potongan kecil kertas. Itulah listrik statis.



Pada banyak perusahaan, karyawan-karyawan yang bekerja di pabrik akan diberikan sepatu khusus untuk dikenakan guna menghindari terciptanya listrik statis yang bisa membahayakan lingkungan kerja atau peralatan elektronik di tempat itu.

Salah satu rumah sakit di South Yorks, Inggris, yaitu Sheffield Teaching Hospital NHS Trust, bahkan telah melarang penggunaan sandal Crocs yang populer itu di lingkungan rumah sakit karena dikuatirkan listrik statis yang tercipta akibat sandal itu bisa mempengaruhi peralatan di ruang operasi rumah sakit.

Peraturan ini sedang dipertimbangkan untuk diadopsi oleh rumah sakit lainnya di Inggris. Jadi, perhatikanlah sandal atau sepatu yang kalian pakai.

3. Lantai rumah atau jalan

Jika lantai rumah kita dilapisi oleh bahan-bahan tertentu seperti plastik, karpet polimer, karpet wol, batu sintetis atau aspal, maka kemungkinan kita mengumpulkan listrik statis menjadi sangat besar.

Tentu saja ini harus dikombinasikan dengan penggunaan sepatu atau sandal yang juga mampu mengumpulkan listrik statis dengan sangat mudah.

4. Kelembaban udara tempat kita tinggal

Semakin kering udara, semakin besar kemungkinan listrik statis akan tercipta. Hal ini menjadi masalah yang cukup umum di Inggris ketika musim dingin tiba (Januari - Maret).

Pada bulan-bulan itu, udara di atmosfer sangat kering. Kelembaban udara akan turun menjadi hanya 20%. Kondisi ini sangat ideal untuk menghasilkan listrik statis, bahkan tidak peduli bahan pakaian yang kalian pakai.

Karena itu, untuk mengurangi penumpukan listrik statis pada musim dingin itu, penduduk Inggris akan memasang pelembab udara (humidifier) atau ionisasi udara (air ionizer) di rumah mereka.

Ketika kelembaban di ruangan mencapai 50% atau 60%, listrik statis akan menghilang. Ini karena lapisan air yang dihasilkan akan membuang elektron-elektron penyebab listrik statis dari tubuh kita.

5. Kondisi kulit kita

Semakin kering kulit kita, maka kemungkinan listrik statis dihasilkan akan menjadi semakin besar. Kembali ke Inggris, pada musim dingin, selain memasang pelembab udara dan mengenakan pakaian dari kain katun, mereka juga menggunakan banyak pelembab kulit untuk mencegah terciptanya listrik statis.

Siapa sangka, selain baik untuk kesehatan kulit, pelembab kulit ternyata juga baik untuk kesehatan jantung.

Empat Prinsip Moral Jepang

Kepribadian dan karakter moral rakyat Jepang dibentuk sedari mereka kecil. Prinsip moral yang mereka anut berasal dari kebudayaan samurai Jepang yang terdiri dari empat elemen moral, yaitu On, Gimu, Giri dan Ninj?. Menurut staf kebudayaan dari Japan Foundation Indonesia, Hashimoto Ayumi, saat dihubungi VIVAnews, keempat unsur ini tidak diajarkan di bangku sekolah. Namun, secara otomatis didapat dari orang tua maupun masyarakat sekitar. On, berarti rasa hutang budi. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa berutang setiap kali orang lain berbuat baik padanya. “Jika seseorang berbuat baik kepada kita, maka kita merasa harus membalas kebaikannya tersebut,” kata Hashimoto. Gimu, berarti kewajiban. Jika seseorang berhutang budi, maka kita akan berkewajiban untuk membayarnya. Giri, adalah kebaikan. Dengan prinsip ini, seseorang akan membantu temannya atau keluarganya semampunya. “Jika kita mempunya teman dekat dan dia butuh pertolongan, maka kita akan membantunya dengan cara apapun,” kata Hashimoto. Ninjo, adalah rasa kasih sayang. Prinsip ini mengajarkan rasa empati terhadap sesama. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa semua manusia adalah satu dan sama, di bawah perbedaan yang telah diatur oleh karma. Wartawan media Jepang Jiji Press, Masakatsu Ishii, mengatakan bahwa empat unsur ini adalah semacam kewajiban sosial yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Jepang. Masakatsu menjelaskan bahwa sekolah dasar di Jepang tidak mengajarkan pelajaran agama, hanya pelajaran moral satu jam setiap minggunya.Kendati demikian, empat prinsip moral tersebut terbentuk di lingkungan sekitar seorang anak. “Konsep ini memang tidak diajarkan di sekolah, namun diterima dan dipraktekkan langsung dari lingkungan,” kata Masakatsu.